Saturday, September 02, 2006

Selamat Jalan, Sahabatku!

Sesak rasanya dada ini. SMS yang datang dari Molly, pagi itu 1 September  2006 pukul 6.30 pagi yang mengabarkan kepergian Inong Haris, my cyber friend.

Sedih tak terkira, tapi setelah sehari sebelumnya terjadi simpang siur berita kematiannya. Tidak...kali ini berita ini tidak salah. Oh...Inong...tentu saja kau tidak mau pergi kemarin, karena memang kau mau pergi hari ini, di pagi hari jumat yang merupakan hari suci bagi umat Islam.

Aku nggak pernah ketemu muka sama Inong, hanya e-mail dan MP yang jadi perekat kami. Kami disatukan oleh takdir, sebagai sesama perempuan yang akhirnya memilih tinggal di rumah merawat anak - anak kami.

Selalu lekat dalam ingatanku, ketika aku pertama bergabung dengan wrm-indonesia, dan pilihanku jatuh ke profilmu di website wrm. Kau menceritakan dirimu sebagai perempuan yang tidak peduli dengan cibiran orang terhadap profesi ibu rumah tangga. Ah...tulisannya benar - benar menjadi penyejuk hatiku yang tengah galau saat itu. Ya....aku yang dulu sebelum jadi ibu berstatus sebagai perempuan yang aktif di luar rumah, kini merasa terkungkung karena statusku yang berubah menjadi ibu rumah tangga, padahal ini merupakan pilihanku sendiri

Belum lagi ketika akhirnya aku "nyasar" ke blogmu yang lain. Aha....ternyata Inong punya hobby yang sama denganku....memasak. Dari blog http://dapurbunda.blogspot.com aku mendapat banyak pencerahan dalam dunia masak memasak. Bunda Inong benar - benar menjadi sumber inspirasiku saat itu, karena Bunda Inong telah membuktikan bahwa perempuan yang tinggal di rumah bisa tetap berkarya.

Bunda Inong yang tidak pernah pelit ilmu, juga mengingatkan aku untuk selalu mau berbagi, karena ilmu yang bermanfaat bagi orang lain yang akan membawa manfaat kelak di akhirat.

Hal lain yang sampai kini masih melekat di ingatanku adalah betapa sebagai muslim yang taat, Bunda Inong betul - betul menjaga kehalalan makanan yang akan disajikan untuk keluarganya. Aku pernah berdebat panjang melalui email karena tidak puas dengan pembahasan di milis dapurbunda tentang status halal sebuah produk, kami bersikukuh dengan pendapat masing - masing, hingga akhirnya aku menerima semua alasannya yang memang didukung dalil dan bukti kuat. Karena seringnya berdiskusi,  setelah itu kami betul - betul bersahabat.

Hari ini aku bersyukur, pernah mengenal seorang Inong. Aku jadi lebih percaya diri menjalani hari - hariku sebagai seorang Full Time Mom. Aku menjadi lebih sadar tanggung jawabku sebagai seorang muslimah yang wajib menjaga kehalalan hidangan yang dimakan oleh keluargaku. Aku yang menjadi lebih yakin bahwa tempatku memang di rumah.

Selamat jalan, sahabatku, saudaraku.
Semoga semua kemurahan hatimu dalam membagi ilmumu akan selalu mengalirkan pahala bagimu.


7 comments:

mamaiko - said...

Salam kenal yaa Ibutio,makasih udah add.
Saya ikut berduka cita yg sedalam dalamnya atas kepergian beliou.ya saya hanya silent member di millis DB.Saya salah satu pengagum beliou dari sekian banyak member di millis,walopun belum pernah kontak langsung. melalui millis beliou bagi saya adalah guru yg paling baik..

Susi . said...

Betul ...kayaknya semua yang kenal (biarpun cuma cyber) bunda Inong kehilangan banget.

Dina Sulaeman said...

semakin saya membaca jurnal2 yg ditulis banyak orang ttg beliau, saya semakin nyesel, dulu kok nggak sempet kenalan ya..:(

Vera Putri said...

Salam kenal Ibu Tio. Kbtlan saya salah satu member milis dapur bunda. Walaupun saya gak mengenal bunda Inong sedalam member lain, tapi airmata saya ikutan mengambang waktu tau kabar bepulangnya bunda Inong. Secepat itukah Allah memanggil hambanya? Rasanya msh byk ilmu yg hrs bunda Inong bagi ke kami para "murid"nya.... Apalagi ada salah satu member milis yg mengingatkan ultah Syifa pas di hari kematian bundanya...duh sesak rasanya dada. Sewaktu saya pulang kantor hr Jumat lalu, saya sempat melirik jalan tol dalam kota, dan berpikir kira2 jenazah Inong sdh sampai mana ya..? Semoga amal ibadah Inong diterima di sisiNya...Amin.

Susi . said...

Speechless deh kalo dah ngomongin bunda Inong.....duh masih berkaca-kaca nih

arfi binsted said...

wah aku baru online lagi. inong udah wafat ya? aduh, aku iku tberduka cita.

rika adinda said...

aku juga termasuk yang kehilangan. kaget rasanya.