Sunday, January 27, 2008

Tantangan KBB#3 Pizza

Tantangan kali ini rada telat dikerjakan, karena sok sibuk...hehe, tapi masih keburu kok...
Bikin pizza bukan yang pertama kali buat saya, tapi berhubung pizza pertama saya kurang bagus hasilnya (rotinya keras dan nggak mateng dalemnya), maka tantangan kali ini sekalian memuaskan penasaran saya untuk membuat pizza kembali.

Lihat dari resepnya, tampaknya sih tingkat kegagalannya rendah, soalnya si ragi sudah dibikin mengembang terlebih dahulu.
Step pertama.....siapkan semua bahan...hehe, ragi (saya pake fermipan), gula psir, garam, air hangat, terigu (saya pake cakra), minyak zaitun. Untuk toppingnya saya siapkan jamur kancing kalengan, sosis, paprika hijau dan keju mozarella.
Sausnya pake saus concase yang dibuat dari tomat, pasta tomat, bawang bombay, bawang putih, oregano, basil dan minyak zaitun.

Step kedua....larutkan ragi dengan gula pasir ke dalam 200 m air hangat, diamkan 10 menit atau sampai berbusa.
karena ceritanya abis kursus fotografi kemarin, jadi kecentilan deh, segala di foto. Selama sibuk menyiapkan foto, eh... si ragi udh mengembang, sekali jepret, langsung dipake...

Step kedua....aduk terigu dengan sejumput garam, buat lubang di tengah gundukan terigu, tuangkan ragi dan 2 sm minyak zaitu, trus langsung diaduk sampai kalis (menurut resep 5 - 7 menit, tapi saya uleni kira-kira 10 menit), trus didiamkan selama 1 jam










adonan sebelum........................dan sesudah mengembang                          

Sambil nunggu, bikin saus concasenya dulu. Resepnya pake ilmu kira-kira aja, soalnya lupa, dulu dapet dari mana. Bahannya dari 4 buah tomat yang direndam air panas, trus dikupas kulitnya, lalu dicincang halus atau diparut. Tumis 1 siung bawang bombay cincang dan 2 siung bawang putih cincang dengan 2 sm minyak zaitun sampai wangi, masukkan tomat cincang tadi, aduk rata. Tambahkan 2 sm tomat pasta (saya pake merk delMonte), aduk lagi hingga rata, beri bumbu garam, merica, gula, 1 st oregano dan 1 st basil, aduk terus hingga kental dan membentuk pasta, kira-kira seperti ini deh.


Trus untuk toppingnya, gak  pake yang rumit, seadanya di kulkas aja, sosis, paprika dan jamur kancing kalengan. Untuk taburan kejunya pake keju mozarella (wuih...harganya baru naik, jadi 95ribu/kg).

Siapkan loyang pizza (kebetulan gak punya, jadi pake baki aluminium bulet ukuran 30 cm), olesi dengan minyak zaitun.

Gak kerasa, nyiapin ini itu udah satu jam, adonan yang udah "mekar" dikempeskan, diuleni sebentar terus digilas bulat sebesar loyang.

Taruh adonan dalam loyang, taburkan topping, terakhir beri keju mozarella, panggang dalam oven panas 180 derajat C, selama 20 menit (menurut resep 15 menit, tapi karena pizzanya dibikin besar, ditambahin waktunya)

Nah...ini dia hasilnya.... wah...hari ini saya makan siang pizza deh....kali ini gak pake gagal, rotinya empuk, tapi kayaknya kurang garem jadi kurang gurih....gak papa...tetep enak kok

Bagaimana, mbak Arfi?.....saya lulus tantangan kali ini? Pasti lulus dong.....
Ah...tidak sabar menanti tantangan berikutnya.....

Ini resep aslinya ya...


Tantangan KBB#3: Pizza
Source: The Perfect Cookbook. David Herbert. Viking. Victoria,Australia. 2003

Pizza base:
1 sachet (@ 7g = 1/4 oz = 2 tsp) dry yeast
1 tsp sugar
2 ½ cups bread flour (high-grade flour, tepung cakra kembar)
salt
2 Tbs olive oil

Dissolve the yeast and sugar in a small bowl with 200ml (6 ½ fl oz) of tepid water. Stir well and set aside for 10 minutes, or until the mixture froths.
Place the flour and a pinch of salt in a large mixing bowl.
Make a well in the centre and add the yeast mixture and olive oil.
Mix until a firm dough forms.Knead on a lightly floured surface for 5-7 minutes, or until smooth and elastic.
Place in a clean, lightly oiled bowl, cover with a cloth or plastic wrap and leave in a warm place for 1-1 ½ hours, or until the dough has doubled in size.
Preheat the oven to 210C (415F, Gas Mark 6-7).
Punch down the dough with your fist to release the air.
Divide into two or three equal portions and roll out or press to a thickness of 4-5mm (¼ in).
Transfer to lightly oiled pizza trays.Top with your choice of toppings and cook for 15 minutes. Then slide the pizza off the tray onto the oven shelf and cook for a further 3-4 minutes, to crisp up the base.

Mengenang Pak Harto

Hmmm, klo udah meninggal, katanya gak perlu dikenang yang jelek-jelek, kenang yang baik - baiknya aja.
Seperti banyak orang awam lain, hal yang paling saya suka dari jaman pemerintahan Pak Harto adalah murahnya bahan kebutuhan pokok (termasuk uang sekolah), negara aman dan tentram, demo nggak semarak sekarang (please...jangan ada yang protes...hehe.... ini kan kacamata orang awam yang gak ngerti politik)

Semangat kebangsaan juga tinggi, sejak TK saya sudah hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya, Tio? sampe sekarang saya masih susah payah mengajari dia lagu kebangsaan yang katanya "lagu apa sih ini, panjang banget"

Biarpun yayasannya banyak digugat orang,. tapi Yayasan Supersemar sangat berjasa bagi banyak mahasiswa kurang mampu, contohnya adik ipar saya. Dia hanya seorang anak tukang bakso keliling, tapi dengan semangat tinggi plus bantuan beasiswa dari yayasan supersemar, seorang anak tukang bakso yang kurang mampu seperti dia bisa menamatkan sekolah dokter gigi-nya. Teman kuliah saya pun yang kurang mampu banyak yang terbantu dengan beasiswa supersemar ini, biar jumlahnya hanya Rp. 40000/bulan tapi di tahun 90an, sudah cukup untuk membeli buku atau bayar SPP.

Program lain yang mungkin dirindukan oleh para ibu, POS YANDU. Pos Yandu membuat Indonesia mendapat penghargaan dunia, karena betulan meningkatkan kesehatan ibu hamil dan balita. Saya ingat saat itu, di kampung tempat saya tinggal, Pos Yandu selalu penuh oleh anak balita dan ibu hamil yang mendapatkan layanan gratis baik imunisasi maupun makanan tambahan bergizi (bubur kacang hijau atau biskuit marie).

Blom lagi KUD (Koperasi Unit Desa) yang waktu itu betul-betul jadi andalan petani di kampung saya untuk memperoleh modal bertani, beneran makmur deh petani di sekitar rumah saya.

Satu program lagi yang patut diacungi jempol adalah Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), yang waktu itu ketuanya adalah Ibu Halimah Bambang Trihatmodjo. Sepertinya saat itu tidak terlalu sulit memperoleh bantuan GNOTA, selama memang betul si anak dari keluarga tidak mampu, bantuan langsung diberikan.

Klo liat sekarang, sedih kan...padahal program - program tersebut bagus banget, hanya karena dulu adalah ide dari pemerintahan pak Harto yang kemudian lengser, jadilah program yang sedemikian baik itu hilang begitu saja.

Pos yandu sekarang, tidaklah segala gratis, malah makanan tambahan yang diberikan sudah bukan lagi bubur kacang, tapi biskuit murahan seharga 500 perak yang saya juga nggak tega membiarkan Tio memakannya.

Beasiswa....hmmm....rada seret juga, tapi sekarang mencari mahasiswa miskin memang susah, soalnya gak ada orang miskin yang waras yang masih nekad buat kuliah...wong uang kuliah muahal banget.

GNOTA? entah udah kemana ceritanya....KUD...apalagi. Orang kampung saya sampai pada berhenti bertani, mereka menjual sawah, berikut rumah mereka, untuk kemudian tinggal di rumah petak kontrakan....ah sedih deh...

Satu hal yang saya gak pernah lupa tentang Pak Harto...
Saya pernah disetrap jaman SMA karena "kabur" saat diharuskan berdiri di pinggir jalan Merdeka (depan BIP) sambil melambaikan bendera merah putih untuk menyambut Pak Harto yang akan lewat. Saya kabur bukan mau senang-senang, tapi hari itu karena seluruh kegiatan belajar mengajar diliburkan, saya dan teman - teman memutuskan untuk pergi ke lembang mengadakan pelatihan untuk menjadi Penegak (hehe, saya kan pramuka)
Keesokan harinya saya dan teman - teman dipanggil guru urusan kesiswaan, ditanya alasan tidak hadir menyambut pak Harto, saya jawab begini " Pak, saya tidak hadir karena merasa acara menyambut presiden di tepi jalan bukanlah hal penting, lagipula, sudah banyak siswa yang menyambut presiden, sehingga saya dan beberapa teman memutuskan untuk pergi melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan lebih penting lainnya."
Saya sangat ingat dengan wajah bapak guru tersebut, yang mulutnya terus menerus membuka menutup seperti ikan mas koki, sepertinya gak percaya ada anak yang berani jujur mengatakan bahwa menyambut kepala negara adalah tidak penting....hahaha...hingga akhirnya dia berkata dengan nada kesal "ya sudah, cukup penjelasannya....sekarang kamu skot jump 10 kali"..... Tapi...emang bener kan? berdiri di pinggir jalan seperti itu kurang penting?

Dasar Tio!

Sampe rumah sore ini jam 18.20. Capek juga ternyata, seharian belajar food fotografi, ceritanya nyusul ya... masih males resize foto2nya.

Tau-tau Tio muncul dan mengeluh
Tio: "Bu...acara tivinya Pa Harto semua....Tio nonton apa?"

Ibu (bengong): kok Tio tau Pak Harto?....

Tio : "Abis dari tadi di tivi disebut-sebut terus, emang siapa sih pak Harto itu"

Ibu (tambah bingung): "euh....mantan presiden Indonesia"

Tio: " mantan presiden itu apa sih?"

Ibu (makin bingung....ketauan gak pernah ngajarin presiden itu apa): " e... mantan presiden itu....orang yang pernah mimpin negara kita"

Tio :"oh....sekarang Tio udah laper...boleh makan gak?"

Ibu (senang...kirain mau nanya-nanya pa harto lagi): "hayu...ibu juga udah laper..."

makan dulu ah..... hihi cerita gak penting banget...

anyway...

Selamat Jalan Pak Harto...
Innalillahiwainalillahirajiun

Cerita Pak Harto-nya lanjut besok....sekarang udah makan, mo tidur dulu...




Friday, January 18, 2008

Pusying......

Udah dua hari ini pusing ngitung-ngitung harga jual kue. Harga- harga yang gak stabil (maksudnya tiap hari naik) bikin tukang kue kecil kayak saya dibikin kebingungan.

Untuk cake ukuran sedang (22-24), modal bahannya saja sudah mencapai angka menjelang Rp.100.000.....blom gas, listrik, ongkos cape, ongkos kirim, kemasan....argh....

Blom lagi distributor produk unilever langganan saya memutuskan berhenti, jadi sekarang lagi kebingungan nyari yang baru.

Pergi pasar, toko bahan kue, ato supermarket, semua barang sedang dilabel ulang dengan harga baru. Produk Anchor naik gila-gilaan, hampir 100% dari terakhir saya belanja sewaktu lebaran. Abon kesukaan Tio juga naik 20%. Saos tomat, kecap, sabun cuci...o..ow....semua naik
Tempe tahu di bandung masih banyak...tapi ukurannya jadi mini.
Yang pasti, tukang gorengan semuanya naikin harga, rata-rata harganya naik Rp.100 - 200 perak

tapi...kata neneknya Tio....syukuri aja, masih sanggup beli kan?
Betul juga sih...

Thursday, January 17, 2008

Suatu hari di Polwiltabes Bandung

Sebetulnya SIM saya baru habis masa berlakunya bulan depan. Berhubung minggu lalu Tio masih libur dan ada waktu senggang, ya bikin gak pa pa, diperpanjang lebih awal.
Sejak bikin SIM pertama, saya selalu melalui jalur resmi....memang lama, tapi cukup puas (kecuali 5 tahun lalu, karena kondisi saya yang baru melahirkan, perpanjang SIM dibantu oleh seorang polisi kenalan saya)

Sampe di Polwiltabes jam 8 kurang dikit. Cari parkiran susah bener...lupa kalo bisa parkir di halaman gereja katedral, jadi aja harus jalan dikit, da dapet parkir di ujung jalan jawa yang deket SMP 5.

Gak lupa bawa "perlengkapan perang" hehe... buku bacaan The Subtle Knife (lanjutannya Golden Compass), sebotol air mineral, permen, wafer, coklat, biskuit, buavita dan tissue...

Biarpun ada pengumuman ngejeblak segede begini
Sayang tulisan di sampingnya gak kefoto "Silakan mengurus sendiri SIM Anda, jangan gunakan jasa calo"

Teuteup...calo bergentayangan, dari mulai pedagang teh botol, polisi berpakaian seragam, pegawai yang berpakaian sipil, sampe bapak-bapak bertuliskan Provoost di lengannya, siap menyapa dengan ramah untuk menawarkan jasanya.

Saya memulai "perjuangan" dengan masuk ke klinik, di sisi kanan pintu masuk utama. Di sini udah ada sekitar 10 orang yang duduk di ruang tunggu. Saya mendaftarkan diri ke petugas perempuan dengan menunjukkan KTP. Masuk sini jam 8.05, pemohon SIM baru dipanggil jam 08.15, tapi yang masuk lewat pintu belakang (maksudnya gak pake daftar ke meja pendaftaran)... huh banyak banget.
Menyebalkannya, semua dilakukan terbuka, gak pake malu.

Saya baru dipanggil jam 08.55. Ditanya tinggi badan, trus menimbang... dan waks...cukup mengagetkan hasilnya, karena berat saya sekarang 50 kg, jadi dari semenjak melahirkan, naik 5 kg (naik 10 kg dari masa gadis)... gawat.. harus olahraga lagi nih.

Trus dites buta warna....lolos dong, karena memang saya gak buta warna. Kirain gratis...ternyata bayar Rp.10.000

Berbekal surat keterangan sehat, saya menuju loket 1 (sesuai papan petunjuk kan?). Ternyata loket 1 masih tutup dan sebelum masuk loket 1 ternyata harus ke loket 8 terlebih dahulu... waduh gimana sih... di papan petunjuknya gak ada perintah ke loket 8.

Loket 8 adalah loket asuransi, disini SIM, KTP dijepret jadi satu dengan formulir pendaftaran. Gratis? enggak lah... bayar lagi Rp.15.000. Yang agak bikin keki, di sini berkas harus dimasukkan map...saya bawa sendiri dong...ternyata si mapnya harus beli....idih....harganya Rp.2000, map warna biru ada tulisan polwiltabesnya.

Udah ke loket 8, baru ke loket 1. Loket 1 baru dibuka jam 09.15, tapi aktivitas sudah berjalan di dalamnya sejak jam 8 tadi (yang calo-calo), dan lagi-lagi semua kegiatan tersebut dilakukan terang-terangan...

Di loket 1, berkas diperiksa, terus menunggu dipanggil ke loket pembayaran.

Gak lama, sekitar jam 9.35, saya dipanggil buat bayar biaya perpanjang SIM Rp. 60.000 (kalo bikin baru Rp.75.000), trus dapet kuitansi.

Dari kasir, masuk ke ruang teori. Biar statusnya bukan bikin baru, tetap harus masuk untuk menyegarkan kembali ingatan tentang etika berlalu lintas.
Ruangannya besar, saya menunggu hingga pukul 10.00 sampai ada polisi yang merefresh tentang etika berlalu lintas. Yang menarik.... yang antri bikin SIM kan bejibun...tapi yang masuk ruang teori, saya hitung, gak sampe 50 orang.... Pantes aja lalu lintas berantakan, wong pemilik SIMnya jangan-jangan gak ngerti soal etika berlalu lintas.

Selama kurang lebih 30 menit, kami diingatkan kembali tentang etika berlalu lintas, cara penyampaiannya menarik, tidak membosankan, tapi sayang...kok dikit yang mau meluangkan waktu untuk duduk di sini.
Selesai ceramah, waktunya mengisi formulir, dan kami diminta datang ke loket 7 jam 11.15 untuk difoto. Kalo pemohon baru lanjut ke tes tertulis dan ujian mengemudi.

Tiba-tiba ada pengumuman.....mesin pencetak SIMnya rusak, jadi hari ini hanya bisa diselesaikan hingga pemotretan, SIM diambil hari jumat (karena hari kamisnya libur).
Argh...ada-ada aja...

Ruang tunggu foto sudah penuh sesak waktu saya tiba. Untung masih kebagian tempat duduk. Jadi sambil duduk baca buku, bisa sambil buka bekal.
 Lagi-lagi saya dikesalkan oleh kelakuan para pemohon SIM yang menggunakan jasa calo secara terang-terangan. Terang-terangan mereka langsung masuk ditemani oleh petugas-petugas berseragam... hrgggg (langsung bertanduk)
Kapan coba, negri kita bebas dari yang begini-beginian....

Setelah menanti dengan sabar, akhirnya saya dipanggil untuk difoto jam 11.45. Udah foto, langsung pulang....soalnya SIM baru jadi lusa.

Balik ke parkiran mobil...eh...si tukang parkirnya menolak dikasih uang parkir Rp.1000... alasannya.... pake mobil mercy kok bayar parkir seribu....gubrak.... Gak tau dia... kalo itu Mercy adalah mobil pinjeman....karena VW kodok saya lagi "diopname".

Paling tidak hari ini saya hanya menghabiskan uang sebanyak Rp. 89.000 (+parkir) untuk memperpanjang SIM. Nanya-nanya ke orang lain... perpanjang SIM via calo Rp. 225.000.... wow fantastik kan... berapa duit gak jelas yang hilang ke kantong oknum-oknum di sana....


 

Ulang Tahun Tio

Sebetulnya ulang tahun Tio yang ke-5 udah lama....hehe.
Bulan November 2007 lalu, tapi emaknya baru sempet uplod sekarang.

Seperti tahun lalu, pesta ultah dibuat di sekolah, gak ribet-ribet, cuma tiup lilin plus menghias kue bersama.

Sebelumnya...bikin undangan dong... origaminya yang bikin ayahnya Tio.

Sempet deg-degan, karena acara tahun lalu kacau balau, maklum...masih pada Play Group. Tapi tahun ini anak-anaknya, sudah TK, jadi sudah mulai bisa diatur.
Cakenya bikin pake resep ini, trus ditaruh di atas bluder cup ukuran diameter 5 cm, polos aja, kan dihias di sekolah.
Berhubung temanya adalah tumbuhan, maka ditambah hiasan bunga dari coklat, anak-anak tinggal spuit rumputnya aja.

Pas mau masuk, sempet ragu sih, anak-anak bisa gak ya, men-spuit (saya menyiapkan 14 kantong spuit, satu anak satu spuit), ternyata diluar dugaan mereka pinter-pinter.

Gak ada kesulitan membuat hiasan untuk rumputnya. Trus sewaktu menaburkan bunga-bunga kecil dari coklat dan spikle, mereka juga gak kesulitan.
Ini contoh yang saya buat untuk anak-anak

Ini aksi sebagian teman Tio







girls in action                                                Tio dan Khalif, sobatnya






                 




Adli, Ghisti, Fazza










Miftah, Gary, Ali...yang semangat bilang sama Umminya....seru ya, Ummi...

Sekarang tiba saatnya tiup lilin....

Birthday cakenya bikin heboh, soalnya banyak temen sekelas Tio yang ngefans sama Thomas the Tank Engine. Cakenya bikin pake resep yang sama dengan untuk cupcake supaya padat dan kokoh.Sebelum tiup lilin, berdoa dulu.







Tiup lilin-nya....Gak ada goodie bag, cuma kue yang dihias anak-anak dan puding aja buat dibawa pulang

Sampe rumah....bikin acara lagi, buat sepupu-sepupu Tio. Kuenya pake edible foto, cakenya ceritanya sih Love Buzz, resep dan penampakan kalo dipotong, liat di sini aja ya... (thanks Mama Jo).
dan...ini dia...Birthday Boy....Met ulang tahun ya, sayang....

Marmer Cake


Description:
Marmer Cake, cake klasik yang merupakan sajian wajib buat selametan di keluarga kami.
Dari mulai yang ulang tahun, sunatan, kawinan, siraman, syukuran naik kelas.....ini kue pasti wajib dibikin sama Nenek, gak peduli ada kue tart yang lain.
Bikinnya gampang aja, karena merupakan kue jenis butter cake, kemungkinan gagal dan bantat lebih kecil daripada sponge cake.
Selamat mencoba......(jadi kangen alm Nenek....)


Ingredients:
6 kuning telur
300 gr mentega
250 gr gula pasir halus
225 gr tepung terigu
1 sm coklat bubuk
1 st vanili bubuk
6 putih telur

Directions:
1. Kocok gula dan mentega sampai lembut, masukkan kuning telur satu persatu, kocok terus hingga rata.
2. Masukkan terigu, aduk rata, sisihkan.
3. Kocok putih telur hingga mengembang dan kaku, masukkan ke dalam adonan sedikit-sedikit hingga rata
4. Ambil 2 sendok sayur adonan, campurkan dengan coklat bubuk.
5. Tuang separuh adonan ke dalam loyang tulban (loyang yang bolong tengahnya), tuang adonan coklat, tuang lagi sisa adonan putih.
6. Aduk-aduk dengan garpu/tusuk sate, hingga terbentuk pola marmer.
7. Panggang dalam oven suhu 160 derajatC, selama 40 menit.

Thursday, January 10, 2008

Bitterballen


Description:
Biterballen ini, dulu saya beli harganya cuma Rp.2500 dapat 3 butir, sekarang....Rp.2500 itu sebutir saja...waks...jebol kantong.
Jadi, pas bongkar-bongkar freezer, ada dada ayam nganggur, bikin deh, biterballen ala ibutio.
Pas bikin biterballen ini, Tio lagi pergi sama ayahnya. Pulangnya tepat saat si biterballen sudah siap santap....langsung abis 6 butir...hehe...Tio...laper apa doyan!


Ingredients:
1 dada ayam tanpa tulang, rebus, potong dadu kecil
1 batang wortel, potong dadu kecil
1 batang seledri, cincang
1 buah bawang bombay, cincang halus
2 sm tepung terigu
75 gr keju parut
1 gelas kaldu ayam
1 gelas susu cair
1 st garam
1 st gula pasir
1/2 st merica
1/2 st pala
margarine, untuk menumis
200 gr tepung roti
2 bt putih telur
minyak, untuk menggoreng

Directions:
1. Panaskan margarine, tumis bawang bombay hingga wangi.
2. Masukkan wortel dan ayam, aduk hingga wortel layu, tambahkan seledri dan keju, aduk rata.
3. Masukkan tepung terigu, aduk sampai tercampur rata, tuangkan kaldu dan susu sedikit, sedikit, aduk hingga kental.
4. Bumbui dengan garam, gula, merica, pala, aduk hingga kalis.
5. Angkat dan dinginkan
6. Bentuk bulat-bulat, gulingkan dalam tepung roti, celupkan dalam putih telur, gulingkan kembali ke dalam tepung roti.
7. Masukkan dahulu ke dalam freezer supaya tepung roti menempel sempurna, goreng sebentar di minyak panas hingga kekuningan.
Sajikan hangat dengan sambal atau mustard

Monday, January 07, 2008

Kenapa Pria suka Merayu?

Hari ini, saya baru baca postingannya mbak Me di milis WRM, ini dia:

Dear Mommies,
Katanya pria itu suka merayu dan wanita suka dirayu.
Walaupun rayuan pria itu nggak benar tetapi wanita tetap aja suka :-)
Nah menurut mommies gimana nich dengan pendapat demikian, sharing
pengalaman sendiri juga nggak apa-apa.

Atau mommies sendiri suka nggak dirayu sama suami :-)

Salam,
Meidya

Saya sharing jawaban saya di sini ya...

kebetulan saya berjodoh dengan pria yang gak suka merayu dan sama sekali gak romantis!
Kadang suka pengen dirayu juga sih, tapi kayaknya memang gak cocok kalo suami saya merayu-rayu, gak sesuai dengan kebiasaannya.

Tapi biar begitu, saya punya juga pengalaman dirayu lelaki. Waktu itu masih SMA, ada seorang teman, dari jakarta, wah...dia emang sepertinya hobby merayu perempuan sampe pada bertekuk lutut padanya. Kayaknya dalam sebulan entah berapa perempuan yang jadi korbannya.

Saya yang pernah jadi "korban" rayuannya, yah...terpaksa mengakui kalo rayuannya emang yahud...hihihi... dari mulai ngasih bunga pas valentine, kirim kartu pake kata-kata romantis, sampe mengobral kata-kata kamu cantik, manis..bla..bla..bla...hehe beneran bikin hati deg-deg ser banget deh...semua itu dilakukan long distance dari jakarta ke bandung (kirim bunga dan kartu via pos serta telpon SLJJ)

tapi biarpun dia mengaku cinta mati sama saya, hati ini beneran gak sreg sama dia, karena saya emang gak suka ama tipe lelaki perayu seperti itu....gimana kalo dia juga melakukan hal yang sama pada perempuan lain....ah gak tega hati deh membayangkannya....

jadi saya waktu itu lebih milih lelaki gak romantis yang kemudian menikahi saya.

Btw...itu teman perayu saya....selama saya pacaran sama lelaki yang sekarang jadi suami....masih nekad aja setiap valentine dan ulang tahun saya (kebetulan saya ultah bulan februari) selalu kirim kartu dan kado yang bisa melelehkan hati perempuan (dia kirim mawar, coklat mahal, sampe novel klasik yang jadi favorit saya)

Lucunya (ato Gila-nya kali ya...) pacar saya malah menikmati kiriman-kiriman tersebut. Saya pernah berniat untuk mengirim balik bingkisan tersebut, tapi kata pacar saya...ah biarin aja, orang udah dikasi-in kok...ayo kita makan aja coklatnya....hahaha...saya selalu geli kalo inget saat itu.

BTW....sampe sekarang suami saya gak pernah tuh merayu-rayu, ato kasih barang-barang yang kata orang romantis....hadiah ulang tahun buat saya pada tahun pertama pacaran adalah sebuah hammock ato tempat tidur gantung....gak romantis kan? mana saya gak punya tempat buat menggantungnya...jadi itu hammock sampe sekarang masih terbungkus manis di lemari saya.
Hanya sekali suami ngasih hadiah giwang emas untuk ulang tahun pernikahan kami yang pertama....selain itu? hehe kadang udah inget hari itu ulang tahun juga udah syukur...

Tapi Mom...kalo ditanya, saya senang dirayu apa enggak, ya seneng juga sih...hehe, tapi kayaknya geli juga kalo kata-kata rayuan itu keluar dari mulut suami saya, jadi saya memilih untuk gak udah dirayu aja deh....cukup dimanja-manja aja...

Ada lagi yang mau sharing?

Another Busy Weekend....

Minggu ini ada 2 pesanan kue pengantin. Agak keder karena bingung bagaimana harus mengocok 3 kg butter cream pake mikser Phillips.Tapi...trus inget sama Mama Jo yang baru punya mikser segede gaban....ternyata Mama Jo yang baik hati, mau merelakan mikser K beaternya buat di"perawanin"jadilah, buttercream 3 kg ini di kocok di rumah Mama Jo.... Thanks banyak Mama Jo...

Kue Pengantin pertama...hihi...warnanya ungu lagi, karena si pengantin "panas" gara-gara temannya yang menikah duluan, dibuatin kue warna ungu.
Jadi deh...kue ungu yang kedua.
Kalo kue yang satunya untuk Tresye, adik iparnya adik-ku. Yang klasik aja warnanya,
plus snack box sus buah
dan sus ragout
lumayan...sampe bikin baking blue....soalnya 4 hari kurang tidur....Malam ini...tidur nyenyak deh....zzzz....

Thursday, January 03, 2008

Eclair


Description:
Ini sih masih sus juga, cuma dibentuk memanjang, dan krimnya diisi coklat plus diberi olesan coklat di atasnya.

Ingredients:
Bahan Kulit (Sumber Primarasa):
100 gr mentega
200 ml air
1/4 st garam
150 gr tepung terigu serbaguna
4 butir telur

Isi:
100 gr rap instan (ato vla instan kemasan merk apa saja)
200 ml air dingin
100 ml krim kental, kocok sampai mengembang
75 gr dark cooking chocolate (DCC), dilelehkan

Topping:
50 gr DCC, lelehkan
50 gr almon keping, panggang sebentar

Directions:
Cara membuatnya:
1. Didihkan air dan mentega, masukkan tepung dan garam sekaligus, aduk hingga kalis, angkat dari api.
2. Panaskan oven 200 derajatC.
3. Setelah uap panasnya hilang, dengan menggunakan mikser, campur telur satu persatu hingga membentuk adonan kental.
4. Spuit adonan berbentuk memanjang ke atas loyang datar yang diolesi sedikit margarine, panggang 20-30 menit hingga mengembang dan kering.
5. Angkat, lepaskan dari loyang, belah tepinya.
Notes:
Jangan buka oven selama pemanggangan, kalo dibuka sebelum waktunya, dijamin sus akan kempes dengan sukses

Isi:
campur rap dengan air dingin sampai mengental, tambahkan DCC leleh, campur dengan krim kental kocok, semprotkan ke dalam kulit sus yang sudah dingin.

Penyajian: Olesi atasnya dengan dark cooking coklat leleh, taburi dengan almon keping

Sus


Description:
Udah lama gak makan kue sus, terutama sejak sadar kalo sus merdeka yang sedap itu tidak halal buat saya...hiks
Tapi gak sedih, bikin sendiri dong....hehe
Cuma emang bikinnya males banget...dasar...
Ini juga buat isiannya beli yang setengah jadi, tinggal dicampur air aja. Biar tambah sedap ditambah lagi whipped cream, jadi cream isinya terasa gurih dan lembut.
Hayu yuk....bikin sus...

Oh,iya...ini saya bikin juga satu variasi yang lain....kulitnya dibelah, trus dibalik atasnya, trus diisi vla dan diberi topping buah. Segar....



Ingredients:
Kulit (Sumber Primarasa):
100 gr mentega
200 ml air
1/4 st garam
150 gr tepung terigu serbaguna
4 butir telur

Isi:
100 gr rap instan (ato vla instan kemasan merk apa saja)
200 ml air dingin
100 ml krim kental, kocok sampai mengembang

Topping buah:
anggur, jeruk, peach, cherry

Directions:
1. Didihkan air dan mentega, masukkan tepung dan garam sekaligus, aduk hingga kalis, angkat dari api.
2. Panaskan oven 200 derajatC.
3. Setelah uap panasnya hilang, dengan menggunakan mikser, campur telur satu persatu hingga membentuk adonan kental.
4. Spuit adonan ke atas loyang datar yang diolesi sedikit margarine, panggang 20-30 menit hingga mengembang dan kering.
5. Angkat, lepaskan dari loyang, belah tepinya.
Notes:
Jangan buka oven selama pemanggangan, kalo dibuka sebelum waktunya, dijamin sus akan kempes dengan sukses

Isi:
campur rap dengan air dingin sampai mengental, campur dengan krim kental kocok, semprotkan ke dalam kulit sus yang sudah dingin.